Spread the love
IMG_8166
Mengenal Seni Budaya Kethoprak Mataram
Home » Uncategorized  »  Mengenal Seni Budaya Kethoprak Mataram
Spread the love
Mengenal Seni Budaya Kethoprak Mataram
Spread the love

Mengenal Seni Kethoprak Mataram

Kethoprak Mataram adalah sebuah seni pertunjukan tradisional Jawa yang berasal dari daerah Mataram, Yogyakarta, Indonesia. Seni Kethoprak Mataram menggabungkan unsur-unsur teater, musik, tari, dan dialog dalam satu pertunjukan yang menyajikan cerita-cerita epik Jawa.

Kethoprak Mataram Ngesti Budoyo

Pertunjukan Kethoprak Mataram biasanya dipentaskan di panggung terbuka dengan latar belakang set yang menggambarkan suasana kerajaan Jawa. Pertunjukan ini melibatkan pemain-pemain yang memiliki peran tertentu, seperti dalang (pemain utama), sinden (penyanyi), dan penari. Pemain Kethoprak Mataram menggunakan busana tradisional Jawa yang indah dan kaya akan ornamen.

Cerita dalam Kethoprak Mataram umumnya diambil dari wiracarita, seperti Mahabharata, Ramayana, atau cerita-cerita lokal Jawa. Pertunjukan ini menggabungkan dialog-dialog yang diperankan oleh pemain dengan nyanyian dan tarian yang mendukung alur cerita. Musik pengiring dalam Kethoprak Mataram menggunakan gamelan Jawa yang khas, seperti gamelan gong, siter, rebab, dan kendang.

Kethoprak Mataram bukan hanya sebuah seni pertunjukan, tetapi juga menjadi simbol penting dari kebudayaan Jawa. Melalui Kethoprak Mataram, cerita-cerita epik Jawa yang sarat dengan nilai-nilai moral dan filosofis dapat diwariskan dan dipertahankan. Pertunjukan ini juga menjadi wadah bagi seniman untuk mengembangkan bakat mereka dalam berbagai bidang, seperti seni peran, musik, dan tari.

Meskipun telah mengalami perkembangan dan adaptasi dengan zaman, Kethoprak Mataram tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai seni budaya yang sarat dengan nuansa tradisional. Pertunjukan ini dapat dinikmati oleh masyarakat sebagai sarana hiburan, tetapi juga memberikan penghargaan terhadap warisan budaya Jawa yang kaya dan berharga.

Sejarah Kethoprak Mataram

Sejarah Kethoprak Mataram dapat ditelusuri kembali ke abad ke-18 di wilayah Mataram, Yogyakarta, yang pada saat itu merupakan pusat kebudayaan Jawa. Kethoprak Mataram awalnya dikembangkan sebagai hiburan untuk raja dan keluarga kerajaan Mataram.

Pada masa tersebut, Kethoprak Mataram berawal dari pertunjukan wayang orang yang menggunakan dalang (pemain wayang) dan para penari untuk menghidupkan cerita epik seperti Mahabharata dan Ramayana. Namun, seiring perkembangan waktu, pertunjukan ini mengalami perubahan dan penyesuaian menjadi Kethoprak Mataram yang lebih berfokus pada seni pertunjukan tanpa menggunakan wayang.

Salah satu tokoh penting dalam sejarah Kethoprak Mataram adalah Ki Nartosabdho, seorang dalang terkenal pada pertengahan abad ke-20. Ki Nartosabdho melakukan inovasi dengan menggabungkan adegan dialog dan musik dalam pertunjukan, serta memperkenalkan format cerita yang lebih ringkas. Kontribusi Ki Nartosabdho sangat berpengaruh dalam perkembangan Kethoprak Mataram menjadi seni pertunjukan yang lebih modern.

Pada masa-masa selanjutnya, Kethoprak Mataram semakin populer di kalangan masyarakat umum. Banyak kelompok seni yang mulai membentuk kesenian ini, dan pertunjukan-pertunjukan Kethoprak Mataram mulai digelar di berbagai tempat seperti panggung-panggung terbuka, pendapa, dan gedung pertunjukan.

Kethoprak Mataram juga menjadi media ekspresi bagi seniman untuk menyampaikan pesan-pesan sosial, politik, dan budaya. Pertunjukan ini tidak hanya menyajikan cerita-cerita epik klasik, tetapi juga mengangkat tema-tema kontemporer yang relevan dengan kehidupan masyarakat pada saat itu.

Seiring berjalannya waktu, Kethoprak Mataram terus berkembang dan mengalami adaptasi dengan pengaruh-pengaruh budaya lainnya. Di era modern, Kethoprak Mataram masih tetap dijaga dan dipertahankan oleh komunitas seniman dan penggemar kesenian tradisional.

Sebagai salah satu bentuk seni budaya Jawa yang khas, Kethoprak Mataram menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi wadah untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan seni tradisional Jawa kepada generasi muda dan masyarakat luas.

Proses Pertunjukan Kethoprak Mataram

Proses pertunjukan Kethoprak Mataram melibatkan beberapa tahapan persiapan dan pelaksanaan sebelum dapat disajikan kepada penonton. Berikut adalah gambaran umum mengenai proses tersebut:

  1. Penyusunan Cerita: Sebelum pertunjukan dimulai, kelompok seni Kethoprak Mataram akan menyusun cerita yang akan dipentaskan. Cerita dapat diambil dari wiracarita seperti Mahabharata, Ramayana, atau cerita-cerita lokal Jawa. Proses penyusunan cerita melibatkan penyesuaian alur, pengeditan, dan pemilihan adegan yang akan ditampilkan dalam pertunjukan.
  2. Latihan dan Pemilihan Pemain: Setelah cerita ditentukan, pemain-pemain yang akan terlibat dalam pertunjukan dipilih. Kelompok seni akan mengadakan audisi untuk memilih pemain yang memiliki kemampuan dalam seni peran, nyanyi, dan tari. Pemain-pemain yang terpilih kemudian akan melakukan latihan intensif untuk mempelajari peran mereka, menguasai dialog, gerakan tari, serta menyelaraskan kekompakan antara pemain, penyanyi, dan penari.
  3. Pengaturan Panggung dan Kostum: Sebelum pertunjukan, panggung disiapkan dengan mengatur latar belakang set yang sesuai dengan cerita yang akan dipentaskan. Set ini menciptakan suasana kerajaan Jawa atau tempat-tempat lain yang relevan dengan alur cerita. Selain itu, kostum yang khas dan ornamen yang sesuai dengan karakter masing-masing pemain juga disiapkan. Kostum dalam Kethoprak Mataram biasanya mencerminkan busana tradisional Jawa dengan detail yang indah.
  4. Persiapan Musik Pengiring: Musik gamelan Jawa merupakan bagian penting dalam pertunjukan Kethoprak Mataram. Sebuah kelompok musik gamelan akan mempersiapkan instrumen seperti gamelan gong, siter, rebab, kendang, dan lain-lain. Mereka akan mempelajari komposisi musik yang sesuai dengan alur cerita dan melakukan latihan bersama dengan pemain untuk memastikan kelancaran dan keselarasan antara musik dan pertunjukan.
  5. Pelaksanaan Pertunjukan: Setelah tahapan persiapan selesai, pertunjukan Kethoprak Mataram dapat dimulai. Pertunjukan ini biasanya diadakan di panggung terbuka atau panggung dalam ruangan yang telah disiapkan sebelumnya. Pemain, penyanyi, dan penari memainkan peran masing-masing sesuai dengan cerita yang ditentukan. Mereka menggabungkan dialog, nyanyian, gerakan tari, dan aksi panggung untuk menghidupkan cerita di hadapan penonton.

Dalam pertunjukan Kethoprak Mataram, seorang dalang memainkan peran utama dalam mengendalikan alur cerita dan menyampaikan dialog melalui peran karakternya. Dalang menggunakan gerakan tangan dan suara khasnya untuk menghidupkan karakter-karakter dalam cerita.

Proses pertunjukan Kethoprak Mataram menggabungkan keterampilan seni peran,

Cara Menjadi Pemain Kethoprak Profesional

Untuk menjadi pemain Kethoprak Mataram yang profesional, Anda perlu mengembangkan keterampilan seni peran, nyanyi, tari, dan kemampuan beradaptasi dengan alur cerita tradisional Jawa. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Pelajari Seni Kethoprak: Kenali seni Kethoprak Mataram dengan mempelajari sejarah, budaya, dan karakteristiknya. Pelajari cerita-cerita yang umum dipentaskan dalam Kethoprak Mataram, seperti Mahabharata, Ramayana, atau cerita-cerita lokal Jawa. Pahami nuansa, nilai-nilai, dan pesan yang terkandung dalam cerita-cerita tersebut.
  2. Temukan Guru atau Kelompok Seni: Cari guru atau bergabung dengan kelompok seni Kethoprak Mataram yang sudah berpengalaman. Guru atau kelompok seni ini akan membimbing Anda dalam mempelajari teknik-teknik seni peran, nyanyi, dan tari yang khas dalam Kethoprak Mataram. Belajarlah dari mereka untuk mengasah keterampilan Anda.
  3. Latihan Intensif: Latihlah keterampilan Anda secara intensif. Praktikkan gerakan tari, teknik vokal, serta latihan dialog dan ekspresi wajah untuk memperoleh pengendalian yang baik atas penampilan panggung. Penting untuk mengembangkan ketepatan gerakan dan vokal yang sesuai dengan karakter yang Anda perankan dalam cerita.
  4. Pahami Peran dan Karakter: Ketahui peran dan karakter dalam cerita yang Anda pilih untuk dipentaskan. Pahami latar belakang, sifat, dan motivasi karakter tersebut agar dapat menghidupkannya dengan baik dalam pertunjukan. Pelajari bagaimana karakter tersebut berinteraksi dengan karakter lain dalam cerita.
  5. Pelajari Musik Gamelan: Kenali musik gamelan Jawa yang digunakan sebagai pengiring dalam Kethoprak Mataram. Pelajari struktur musiknya, instrumen-instrumennya, serta pola ritme yang digunakan. Anda dapat belajar memainkan instrumen gamelan atau setidaknya memahami peran musik pengiring dalam mendukung pertunjukan.
  6. Berlatih dengan Kelompok: Bergabunglah dengan kelompok seni Kethoprak Mataram atau bentuk kelompok sendiri. Berlatihlah secara teratur dengan kelompok untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi, keselarasan, dan koordinasi dengan pemain lain. Latihan bersama juga dapat membantu Anda mengasah kemampuan adaptasi dengan alur cerita dan interaksi di atas panggung.
  7. Tampil di Pertunjukan: Setelah memperoleh cukup pengalaman dan keterampilan, tawarkan diri Anda untuk tampil dalam pertunjukan Kethoprak Mataram. Mulailah dengan pertunjukan kecil di komunitas atau acara lokal, dan teruslah memperluas jaringan Anda untuk mendapatkan kesempatan tampil di panggung yang lebih besar.
  8. Terus Belajar dan Berkembang: Kethoprak Mataram adalah seni yang terus berkembang. Selalu terbuka untuk belajar dan beradapt

Aktivitas Kegiatan Seni Budaya di Desa Wisata Bendung

PAGELARAN KETOPRAK NGESTI BUDOYO KALURAHAN BENDUNG. PORO WIYOGO PAMONG/PERANGKAT DESA BENDUNG DAN LURAH

TERIMA KASIH KITA UCAPKAN UNTUK BELIAU :

Ki Susena Aji

Kinasih Butik Kebaya New

Rubini Rubini

Pak Bambang stiyo martono ( DPRD DIY- PDI-P)

Dinas Pariwisata Provinsi DIY

Pati Paniradiyo Keistimewaan ( DAIS )

Aris Eko Nugroho

WARGA MASYARAKAT BENDUNG

Deswita Bendung

Sehingga pelaksanaan berjalan dengan lancar dan sukses

Internal Link

External Link

https://desabendung.gunungkidulkab.go.id/first

Kontak Form

Maps Desa Wisata Bendung